Pengabdian Kepada Masyarakat dalam bentuk Sosialisasi Keselamatan Kerja dan Penanaman Pohon Mangrove

Gambar 1 : Pembukaan Pengabdian Kepada Masyarakat

Hutan magrove merupakan sekumpulan pepohonan yang tumbuh di area sekitar garis pantai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut serta berada pada tempat yang mengalami akumulasi bahan organik dan pelumpuran. Hutan mangrove yang juga biasa dikenal dengan sebutan hutan bakau ini merupakan sebuah ekosistem yang bersifat khas karena adanya aktivitas daur penggenangan oleh pasang surut air laut. Pada habitat ini hanya pohon mangrove / bakau yang mampu bertahan hidup dikarenakan proses evolusi serta adaptasi yang telah dilewati oleh tumbuhan mangrove. Hutan mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup kita diantarnya yakni 1) sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai, dengan kata lain tumbuhan mangrove mampu untuk menahan air laut agar tidak mengikis tanah di garis pantai. 2) Sebagaimana fungsi tumbuhan yang lain, mangrove juga memiliki fungsi sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2). 3) Hutan mangrove memiliki peran sebagai tempat hidup berbagai macam biota laut seperti ikan-ikan kecil untuk berlindung dan mencari makan. Selain binatang laut, bagi hutan mangrove yang ruag lingkupnya cukup besar sering terdapat jenis binatang darat di dalamnya seperti kera dan burung.

Dari beberapa fungsi hutan bakau tersebut, tentunya hal yang paling esensial bagi kelangsungan hidup manusia adalah fungsi hutan mangrove sebagai penghasil oksigen (O2) dan penyerap gas karbondioksida serta sebagai pencegahan abrasi. Rusaknya hutan mangrove dapat mengakibatkan hilangnya fungsi-fungsi di tersebut. Saat ini keadaan hutan mangrove di sepanjang pesisir pantai Indonesia begitu memperihatinkan. Sebagian besar rusak dan diantaranya habis akibat aktivitas penebangan dan lain-lain. Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi kelestarian lingkungan hidup.

Mengingat begitu pentingnya hutan mangrove bagi kelangsungan lingkungan hidup, perlu adanya solusi untuk penanggulangan masalah yang selama ini terjadi pada hutan mangrove. Solusi yang dapat dilakukan diantaranya yakni ; 1) perlu adanya lahan konservasi terhadap hutan mangrove dalam rangka penjagaan dan pelestarian hutan agar fungsi-fungsi mangrove dapat dioptimalkan sebaik mungkin. 2) melakukan reboisasi atau penanaman kembali terhadap hutan mangrove yang telah rusak. Dalam hal ini perlu adanya keterlibatan antara pemerintah dan warga secara teknis dalam pelaksanaan reboisasi. 3) Perlu adanya manajemen tata ruang yang baik terhadap wilayah pesisir pantai berhutan mangrove, sehingga dapat berpotensi ekonomis dalam hal pariwisata. Provit yang diperoleh dari wisata alam ini dapat digunakan untuk keterbutuhan pelestarian mangrove. 4) perlu adanya penyuluhan dalam rangka memahamkan masyarakat terhadap pentingnya kelestarian hutan mangrove bagi lingkungan hidup. 5) Sanksi hukum yang tegas terhadap siapapun yang merusak kelestarian hutan mangrove. Kelestarian lingkungan hidup amatlah penting bagi kita. Menjaga mangrove merupakan bagian dari tindakan nyata atas kepedulian  terhadap lestarinya alam dan kehidupan.

Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, disamping dharma pendidikan dan pengajaran serta dharma penelitian.  Pengabdian masyarakat adalah suatu kegiatan yang bertujuan membantu masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun. Kegiatan pengabdian pada masyarakat dimaksudkan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut berusaha memberikan solusi terhadap permasalahan nyata yang terjadi pada masyarakat.  Atas dasar itulah maka dosen Progam Studi Teknika Politeknik Bumi Akpelni melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Demikian disampaikan Capt Fajar – panggilan akrab Direktur Polteknik Bumi Akpelni dalam acara pembukaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di balai Desa Wonosari.

Gambar 2 : Penyerahan bibit Mangrove

Kegiatan yang dilaksanakan tanggal 17 Maret 2022 tersebut mengambil tema Sosialisasi Keselamatan Kerja Pada Nelayan dan Penanaman Mangrove.  Kegiatan yang kali ini menyasar nelayan di wilayah Desa Wonosari, kecamatan kendal kabupaten Kendal ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup dan pemerintah Desa Wonosari.

“Di desa ini terdapat 5.500 jiwa lebih yang tersebar di 7 RW.  Walaupaun memiliki wilayah pantai, tetapi sebagian besar penduduknya adalah petani.  Kami bermaksud mengoptimalkan wilayah pantai sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dengan mengolah sebaga destinasi wisata selain sebagai sumber mata pencaharian warga yang berprofesi sebagai nelayan.  Akan tetapi pantai yang kami miliki saat ini perlu banyak pembenahan, salah satunya bagaimana mengatasi abrasi yang semakin parah” ungkap Mustaghfirin, Kepala desa Wonosari.

Melihat kondisi tesebut, pemerintah tidak tinggal diam, terbukti dengan diberikannya bantuan bibit mangrove.  “Saat ini kami serahkan 5.000 batang bibit mangrove yang didanai dari Corporate Social Responsibility (CSR) Kawasan Industri Kendal (KIK)” papar Anung Dwi Kurawan dari Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Kendal.  “Harapan kami, keberhasilan penanaman mangrove ini dapat menahan abrasi dan dapat dikembangkan untuk wisata sesuai harapan pihak desa” lanjutnya.

Gambar 3 : Penanaman Mangrove

Lebih lanjut disampaikan bahwa salah satu kegiatan pencegahan abrasi dengan penanaman sampai perawatan mangrove tersebut tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi harus melibatkan baik akademisi, pemerintah daerah, pemerintah desa maupun masyarakat.  Disinilah dosen  serta taruna Politeknik Bumi Akpelni mengambil peran.  Tidak hanya sebatas membantu penanaman Mangrove, tetapi dosen serta taruna Politeknik Bumi Akpelni juga memberikan sosialisasi keselamatan kerja bagi nelayan dengan harapan agar selama bekerja di laut yang resikonya cukup tinggi, nelayan mempunyai kesadaran untuk mengutamakan keselamatan kerja.  Untuk mendukung hal tersebut, selain memberikan sosialisasi juga diserahkan bantuan berupa life jacket sebagai salah satu alat keselamatan kerja yang dapat digunakan oleh nelayan serta papan himbauan untuk menjaga kelestarian hutan mangrove.

Gambar 4 : Penyerahan bantuan Life jacket

Scroll to Top