Taruna Politeknik Bumi Akpelni dibekali Keterampilan Port Clearance

Bumi Bendan – Sebanyak 150 taruna Politeknik Bumi  Akpelni mendapatkan pelatihan  Port Clearance   yang diadakan di Hotel Siliwangi Semarang mulai Rabu (27/11) hingga Jumat (29/11) yang lalu.

Kegiatan yang diadakan oleh Dewan Pimpinan Cabang Indonesian National Shipowner’s Association (INSA) Semarang dengan menggandeng Politeknik Bumi Akpelni Semarang ini mendatangkan beberapa narasumber pelatihan dari beberapa instansi terkait, mulai dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Tanjung Emas, Bea Cukai, Kesehatan Pelabuhan, Terminal Peti Kemas, Imigrasi hingga dari INSA Kota Semarang sendiri.

Ketua DPC INSA Semarang, Ridwan mengatakan tujuan diadakan pelatihan ini untuk memberikan pemahaman taruna-taruni yang akan melakukan praktik di pelabuhan, sehingga diharapkan mereka mengetahui prosedur terbaru dalam bisnis kepelabuhan.

”Para narasumber memberikan materi terkait masalah prosedur pemasukan dan pengeluaran kapal atau kerap disebut  port clearance . Mereka (para peserta-red) pernah belajar dua tahun yang lalu di kampus. Namun saat ini teorinya sudah berubah peraturan yang baru sesuai perkembangan zaman. Para taruna-taruni yang hadir adalah taruna program studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan (KPN),” kata Ridwan.

Perubahan yang dimaksud Ridwan satu diantaranya yakni diberlakukannya sistem inaportnet  di beberapa pelabuhan yang merupakan produk baru di kepalabuhanan. Sistem inaportnet berfungsi menggabungkan beberapa sistem / pelayanan terkait informasi kepelabuhanan. Inaportnet ini berupa portal elektronis yang terbuka dan netral. Sehingga pertukaran data dan informasi layanan kepelabuhanan bisa dilakukan secara cepat, aman, netral dan mudah yang terintegrasi dengan instansi pemerintah terkait, badan usaha pelabuhan dan pelaku industri logistik. Hal ini untuk meningkatkan daya saing kepelabuhanan.

Direktur Politeknik Bumi Akpelni Semarang, Capt. Cahya Fajar Budi Hartanto menambahkan pelatihan seperti ini diperlukan taruna-taruni supaya mereka tidak hanya memiliki ijazah saja untuk bersaing di dunia kerja. Dia berharap dalam pelatihan mereka bisa mengambil ilmu sebanyak-banyaknya dan mengerjakan ujian pelatihan di hari terakhir.

”Kami berterimakasih kepada DPC INSA Semarang yang terus bekerja sama dengan kami dalam melaksanakan hal serupa. Sehingga para taruna-taruni bisa diserap dunia kerja. Sebab kurikulum saja tidak cukup untuk membekali lulusan sesuai yang diharapkan pemberi kerja,” kata Fajar.

Scroll to Top